Timnas
Indonesia dijadwalkan menghadapi tuan rumah Australia dalam lanjutan Babak
Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Di atas kertas, peluang kedua tim hampir
sama meskipun secara peringkat Australia berada di perikat 27 sedangkan
Indonesia masih bercokol di peringkat 127 dunia. Tidak lain adalah faktr
pergantian pelatih yang membuat angin optimisme berhembus dari masing-masing
kubu tuan rumah dan tim tamu. Yang jelas pemenang pertandingan ini akan
memiliki peluang besar menemani Jepang yang hampir dipastikan lolos langsung ke
Piala Dunia 2026.
Susunan Pemain
Mengejutkan melihat Pattrick Kluivert merilis daftar
susunan sebelas pertama Timnas Indonesia guna menghadapi Australia. Di lini
pertahanan, nama Rizki Ridho yang selama masa kepelatihan pelatih sebelumnya
selalu mengisi satu pos di pertahanan diparkir demi memberi ruang untuk debutan
pemain yang barusjaa dinaturalisasi, Dean James. Hal ini cukup membingungkan
melihat ketika dalam susunan barisan pertahanan, Calvin Verdonk digeser menjadi
Bek tengah. Sedangkan peran Verdonk di klubnya terlihat lebih menonjol ketika
dipasang sebagai fullback ketimbang menjadi Centralback.
Di lini tengah dan depan, ada kejutan lain dihadirkan
Patrick Kluivert dalam laga malam ini. Ivar jenner yang biasanya hanya absen
ketika mendapat sanksi akumulasipun ikut diparkir. Sebagai gantinya Nathan Tjoe
A On dipasang untuk kemudian berduet dengan Tom Haye. Hal ini cukup menarik
perhatian, sebab dalam masa kompetisi, Nathan tidak terlalu reguler mendapat
menit bermain. Hal yang kemudian menjadi pembicaraan pula adalah keputusan
Kluivert memberikan debut kepada Ole Romeny memimpi barisan penyerangan dengan
ditopang kreatifitas Struijk dan Marselino.
Pertandingan Babak Pertama
Dengan membawa semangat dan intensitas baru, Timnas
Indonesia coba mengejutkan publik Allianz Stadium di Sydney. Benar saja
gelombang serangan pemain Indonesia memaksa barisan pertahanan tim tuan rumah
tampil gugup. Hasilnya, pergerakan Struijk di dalam kotak penalti harus
dijatuhkan dan berbuah penalti. Tanpa ragu, Kevin Diks yang menjadi andalah di
Kopenhagen, klub tempatnya bermain maju menjadi algojo. Sayang seribu sayang,
Kevin Diks gagal menunaikan tugasnya sebagai eksekutor penalti, skor pun tetap
belum berubah bagi masing-masing kubu.
Kegagalan Kevin Diks menjalankan tugasnya nampaknya
menjadi pukulan yang berat bagi Timnas Indonesia. Hasilnya 10 menit berselang,
lewat skema sepak pojok, ketelodoran Nathan menutup pergerakan pemain Australia
membuat wasit menghadiahi tendangan penalti bagi tuan rumah. Martin Boyle yang
menjadi algojo sukses menaklukan Marten Paes dan mencetak gol pertama dalam
laga ini. Ternyata kebobolan terlebih dahulu membuat keseimbangan tim ini
goyah, terbukti dua menit berselang pergerakan Nishan Velupillay luput dari pengawasan
para pemain belakang dan membuatnya berhadapan dengan Marten Paes dan berhasil
mencetak gol kedua malam itu.
Permasalahan menjadi semakin
pelik bagi Timnas Indonesia ketika dalam sebuah duel di kotak penalty. Mees
Hilgers mengalami benturan dan memerlukan perawatan. Terang saja ini mengurangi
kekuatan pertahanan Indonesia, sehingga pada menit ke 34 lewat skema serangan
yang apik, Australia berhasil menambah keunggulan. Kali ini lewat Jackson
Irvine yang mendapat bola muntah tepisan Marten Paes yang kurang sempurna. Skor
menjadi 3 untuk tim tuan rumah dan 0 untuk tim tamu, keadaan menjadi semakin
pelik.
Babak Kedua
Merespon ketertinggalan, Kluivert mencoba menambah
daya gedor dengan mengganti Struick dengan Eliano Reijnders. Begitupun tim tuan
rumah yang mengganti dua pemainnya di awal babak kedua dimulai. Hilgers
akhirnya tidak kuasa melanjutkan pertandingan dan harus diganti pada menit
keenampuluh oleh Sandy Walsh. Pergantian ini tampaknya dibaca dengan jeli oleh
pemain Australia, lewat skema tendangan penjuru, Lewis Miller yang berhasil
meloloskan diri dari kawalan Sandy Walsh menanduk bola dan berhasil
menyarangkan bola ke gawang Indonesia. Skor berubah menjadi 4-0 bagi keunggulan
tim tuan rumah, Australia. Enam menit berselang, dalam sebuah perbutan bola
udara Sandy walsh mendapatkan benturan yang cukup keras membuatnya harus digantikan
oleh Rizky Rdiho.
Sadar butuh segera mengejar ketertinggalan, Timnas
Indonesia mencoba terus meningkatkan serangan ke pertahanan Australia. Hasilnya
menit ke 78 sontekan memanjakan Kevin Diks berhasil dikuasai Ole Romeny untuk
kemudian melepaskan tendangan yang gagal dibendung penjaga gawang Australia,
skorpun berubah 4-1 masih untuk keunggulan Australia. Demi menambah kreatifitas
di lini serang, Ramadhan Sananta dan Ivar Jenner pun dimasukan menggantikan Marselino
dan Nathan. Di penghujung pertandingan, justru Indonesia kembali menderita
lewat gol penutup yang dilesakkan Jackson Irvine, skor berubah menjadi 5-1
untuk kemenangan Australia yang bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Debut butut Patrick Kluivert
Dengan target mencuri poin dalam lawatan ke sydney,
tidak seharusnya Indonesia bermain dengan tempo tinggi dengan meninggalkan
lubang yang begitu menganga di lini tengah. Lubang yang kemudian memaksa barisan
pertahanan naik menutup lubang tersebut. Terbukti dalm skema gol kedua
Australia, skema 4-3-3 nampaknya belum bisa sempurna dieksekusi pemain
Indonesia. Ditambah kehilangan momentum di awal pertandingan membuat skuad muda
ini begitu mudah terdistraksi. Gelontoran tiga gol dalam periode enam belas
menit adalah bukti tak terlekakkan bahwa, meskipun berstatus pemain diaspora di
benua eropa sekalipun, menjaga momentum dalam pertandingan dengan level seperti
ini sangat penting. Yang perlu disorot juga adalah ketika pendekatan dan taktik di babak pertama dapat dijinakkan Australia, di babak kedua beluam ada perubahan. hal ini setidaknya menunjukkan bahwa Kluivert dan jajarannya belum mampu menunjukkan kemampuan mereka membaca kemampuan pemain yang dimiliki untuk kemudian mengubah rencana dan gameplan. Pertandingan yang begitu mengecewakan secara hasil, akan
tetapi setidaknya dari pertandingan ini dapat diidentifikasi bahwa Kluivert
sendiri masih meraba racikan yang tepat.
Tidak semua pemain bermain buruk pada malam itu, Ole
Romeny misalnya berhasil mengukir sejarah bukan hanya mencetak gol dalam
debutnya bersama Timnas. Akan tetapi gol tersebut adalah gol perdana Indonesia
ke gawang Australia sejak tahun 1981. Pergerakan spartan dan eksplosifnya tentu
akan sangat berbahaya apabila mendapatkan suplai dan jamuan dari pemain lain di
pertandingan berikutnya. Ditambah dalam laga malam itu, tidak ada kartu kuning
yang didapat pemain Indonesia. Yang berarti semua pemain terkecuali yang
mengalami cidera, siap menghadapi pertandingan kandang melawan bahrain selasa
25 maret 2025.
Komentar
Posting Komentar